LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN

LAPORAN PROPOSAL PENELITIAN

MEMBUAT APLIKASI INDONESIA SUPER LEAGUE BERBASIS ANDROID

 

 logo_gunadarma1

 

 

Disusun Oleh :

ARIMANSYAH

 (11111156)

 

 

 

 

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

JURUSAN SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2014/2015

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

1.1.   Latar Belakang Masalah

 

Sebagian besar stadion di Indonesia memiliki kapasitas di bawah 30 ribu penonton, sehingga turut memberikan pengaruh terhadap jumlah orang yang menyaksikan laga secara langsung diStadion. Berdasarkan data yang diperoleh, sekitar 3,1 juta pasang mata menyaksikan 306 pertandingan sepanjang musim lalu, dengan rata-rata jumlah penonton per laga mencapai 10.228 orang yang dihimpun GOAL.com Indonesia.

Indonesia sebagai salahsatu negarayang banyak menggemari sepak bola.Untuk musim kompetisi 2011/2012 lalu, jumlah penonton ISL sebesar 3.129.663 orang atau 10.228 orang untuk tiap pertandingannya. Jumlah ini adalah yang terbesar di kawasan ASEAN, diatas Thai Premier League(TPL), Vietnam League(V. League), maupun Liga Super Malaysia.. Namun banyak orang yang tidak mengetahui secara detail informasisepak bola khususnya di liga Indonesia. (olahraga.kompasiana.com)

Heandphone android sebagai media untuk  komunikasi dan mendapatkan informasi, dengan akses yang sangat mudah di jangkau menjadikan heandphone android sebagai prioritas utama dalam mendapatkan informasi. Dengan kemudahan itulah heandphone android menjadi alasan kuat bagi para pecinta sepak bola untuk mendapatkan berbagai informasi tentang sepak bola, khususnya informasi sepak bola yang ada di liga Indonesia (Indonesia super league).

Disini penulis ingin mencoba membuat sebuah Aplikasi berbasis android tentang liga Indonesia(Indonesia super league). Aplikasi berbasis android ini merupakan panduan dalam mendapatkan informasi  tentang Indonesia super league dan dapat ter update dengan website.

 

1.2    Identifikasi Masalah

 

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah dalam penelitian ini  dapat diidentifikasisebagai berikut.           

1. perlunya pengembangan untuk aplikasi android khususnya di bidang sapak bola agar mendapatkan infonya cepat dan mudah.

2. pemanfaatan smartphone android sangat untuk pembuatan aplikasi berbasis android.

3. pemanfaatan aplikasi android merupakan salah satu cara untuk meningkatkan fanatik penggemar sepak bola khususnya di Indonesia.

 

1.3    Batasan Masalah

Batasan masalah aplikasi ini hanya dibatasi pada pembuatan aplikasi informasi Indonesia super league berbasis android dengan spesifiakasi system operasi  yang mendukung untuk os android 4.1 (Jelly Bean),Pada aplikasi informasi berbasisandroidini yang disediakan berupa jadwal pertandingan, klasemen, top skor,profil klub,transfer pemain dan berita tentang Indonesia super league. Software yang digunakan adalah Eclipse.

 

1.4    Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan pokok permasalahannya, yaitu :

  1. Apakah partisipasi pemakai mempengaruhi kinerja aplikasi Liga Indonesia Super?
  2. Apakah kepuasan pemakai mempengaruhi kinerja aplikasi Liga Indonesia Super?
  3. Bagaimanakah pengaruh interaksi partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai terhadap kinerja aplikasi Liga Indonesia Super?

 

1.5    Tujuan Penulisan

Pada penulisan ilmiah ini penulis bertujuan untuk membuat aplikasi Indonesia super league berbasis android, diharapkanaplikasi ini dapat membantu  memberikan/menyediakan informasi kepada khususnya pengguna handphone android tentang liga Indonesia, dan dapat juga memperkenalkan liga indonesia  tersebut ke banyak orang, dan menyediakan kemudahan bagi siapapun untuk mengetahui informasi tentang liga Indonesia (Indonesia super league) yang dapat diakses dengan mudah.

 

1.6    Manfaat Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain yaitu :

  1. Bagi para pencinta sepak bola dapat menikmati dan dan mencari informasi tentang Liga Indonesia Super.
  2. Deangan adanya aplikasi ini dapat memberi berita atau info ter update mengenai Liga Indonesia Super.
  3. Bagi penulis, diharapkan dapat menjadi pedoman atau referensi untuk penelitian dalam bidang membuat aplikasi sepak bola di masa mendatang.
  4. Bagi penulis ilmiah lain, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pustaka untuk kegiatan penelitian yang sejenis.

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI  DAN HIPOTESIS

 

 

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Indonesia Super League

Liga Super Indonesia (disingkat LSI, bahasa Inggris: Indonesia Super League (ISL) adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia pada tahun 2008 hingga saat ini.

Pada tahun 2008, PSSI menyelenggarakan Indonesia Super League (ISL) sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Divisi Utama sebagai kompetisi kasta tertinggi. PSSI melakukan seleksi ketat bagi tim-tim yang akan berpartisipasi di ISL, meliputi standar stadion, aspek finansial, dan            profesionalitas.
Kompetisi ISL sukses diselenggarakan selama 3 tiga musim, yakni musim 2008-2009, 2009-2010, dan 2010-2011, dan rutin diikuti 18 klub dalam satu wilayah.

Komite Kompetisi PSSI telah memutuskan untuk membagi liga profesional musim 2014/2015 menjadi dua level. Level I dihuni oleh 32 tim yang akan dibagi dalam      dua wilayah. Dan level II adalah Divisi Utama yang di huni 63 tim.

2.1.2 Sejarah Liga Indonesia

  • 1931-1994 Perserikatan

Pada tahun 1931, PSSI membentuk kompetisi sepak bola amatir yang dikenal dengan sebutan Perserikatan. Kompetisi ini melibatkan ratusan klub di Indonesia yang dikelola Pemerintah Daerah dan dibagi menjadi beberapa tingkatan. Juara pertama Perserikatan merupakan VIJ Jakarta yang merupakan cikal bakal Persija Jakarta. Kompetisi ini bertahan hingga musim 1993-94 yang dijuarai Persib Bandung.

  • 1979-1994 Galatama

Liga Sepak Bola Utama (Galatama) merupakan kompetisi semi profesional pertama yang bergulir di Indonesia. Galatama pertama kali diperkenalkan pada  musim          1978-79. Galatama bermain dalam divisi tunggal (kecuali pada musim 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi).  Galatama merupakan pioner kompetisi semi-professional dan professional di Asia selain Liga Hong Kong. Klub-klub yang berada di kompetisi ini berdiri sendiri dan tidak mengandalkan pendapatan daerah. Meski demikian, minimnya animo penonton membuat Galatama sulit berkembang. Pamor kompetisi ini kalah dengan liga perserikatan yang mengusung fanatisme kedaerahaan. Juara pertama kompetisi ini adalah Warna Agung. Kompetisi ini berakhir pada musim 1993-94 seiring dibentuknya Liga Indonesia yang merupakan penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama

  • 1994-2007 Liga Indonesia

Pada tahun 1994, PSSI menggabungkan Perserikatan dan Galatama dan membentuk Liga Indonesia, memadukan fanatisme yang ada di perserikatan dan profesionalisme yang dimiliki Galatama. Dengan tujuan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Kompetisi ini terdiri dari empat tingkatan yakni Divisi Utama, Divisi I, II, dan III. Tim pertama yang menjuara kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia adalah Persib Bandung. Liga Indonesia beberapa kali mengalami pergantian format dan jumlah peserta.

Berikut format Liga Indonesia sejak musim 1994-1995
Musim 1994-95: 34 tim, dua wilayah, Barat dan Timur
Musim 1995-96: 31 tim, dua wilayah, Barat dan Timur
Musim 1996-97: 33 tim, tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, Timur
Musim 1997-98: 31 tim, tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur. Kompetisi dihentikan karena situasi politik dan ekonomi di Indonesia tidak memungkinkan melanjutkan kompetisi
Musim 1998-99: 28 tim, tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur. Masing-masing wilayah dibagi menjadi 2 grup
Musim 1999-00: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2001: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2002: 24 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2003: 20 tim, satu wilayah
Musim 2004: 18 tim, satu wilayah
Musim 2005: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2006: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2007-2008: 36 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur. Kompetisi berjalan tidak sesuai waktu yang direncanakan. Dimulai pada 10 Februari 2007 dan berakhir tahun 2008.

  • 2008-2011 Indonesia Super League (ISL)

Pada tahun 2008, PSSI menyelenggarakan Indonesia Super League (ISL) sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Divisi Utama sebagai kompetisi kasta tertinggi. PSSI melakukan seleksi ketat bagi tim-tim yang akan berpartisipasi di ISL, meliputi standar stadion, aspek finansial, dan   profesionalitas. Kompetisi ISL sukses diselenggarakan selama 3 tiga musim, yakni musim 2008-2009, 2009-2010, dan 2010-2011, dan rutin diikuti 18 klub dalam satu wilayah. Masalah terjadi pada musim 2008-2009 saat muncul Liga Primer Indonesia (LPI) dan tiga tim (Persema Malang, Persibo, Bojonegoro, PSM Makassar) memutuskan membelot di tengah jalan. Namun kompetisi tetap berjalan dan diikuti 15 klub. Persipura menjadi tim yang paling banyak meraih gelar pada kompetisi ini. Mutiara Hitam setidaknya dua kali mengangkat torfi juara, yakni 2008/2009 dan 2010/2011. Sedangkan Arema FC merebut gelar juara 2009/2010. Pada musim 2009–2010 AFC menobatkan Liga Super Indonesia adalah liga terbaik peringkat ke-8 se-Asia, dan liga terbaik se-Asia Tenggara.

  • 2011 Liga Primer Indonesia (LPI)

Pada 8 Januari 2011 LPI diselenggarakan oleh Konsorsium PT Liga Primer Indonesia yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. LPI tidak berafiliasi dengan PSSI, sehingga menjadi ajang tandingan terhadap Liga Super Indonesia (ISL) yang diselenggarakan oleh PSSI. Kompetisi ini diikuti oleh 19 klub yang tidak tergantung pada dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) namun mengandalkan dana bantuan dari konsorsium. FIFA sempat menganggap LPI sebagai breakaway league. Namun Seiring dengan kisruh di tubuh PSSI dan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) PSSI oleh FIFA, KN kemudian memutuskan untuk mengakui secara resmi LPI sebagai liga yg berjalan di bawah pengawasan PSSI.  LPI hanya menyelesaikan putaran pertama saja. Selanjutnya, klub-klub LPI mencoba masuk ke kompetisi resmi PSSI melalui jalur merger dengan klub-klub yang selama ini telah menjadi anggota resmi PSSI.

  • 2011 Liga Pro

Komite Kompetisi PSSI telah memutuskan untuk membagi liga profesional musim 2013/2014 menjadi dua level. Level I dihuni oleh 32 tim yang akan       dibagi dalam dua wilayah. Sedangkan menurut Ketua Komite Kompetisi, Sihar Sitorus, tim-tim yang akan bertanding di level I terdiri atas 18 klub warisan Liga Super Indonesia (ISL) plus 14 klub yang memiliki badan hukum berupa perseoran terbatas (PT).

2.1.3 Pengenalan Android

Android merupakan sebuah sistem operasi berbasis linux yang didesain khusus untuk perangkat bergerak seperti smartphone atau tablet. Sistem operasi Android bersifat open open source sehingga banyak sekali programmer yang berbondong-bondong membuat aplikasi maupun memodifikasi sistem oparasi Android

Sampai saat ini, system operasi Android sudah memasuki versi 4.2. Uniknya, penamaan versi android selalu menggunakan nama makanan dan diawali dengan abjad yang berurutan seperti berikut :

  • Android version 1.5 (Cupcake)
  • Android version 1.6 (Donut)
  • Android version 2.0/2.1 (Éclair)
  • Android version 2.2 (Frozen Yogurt/Froyo)
  • Android version 2.3 (Gingerbread)
  • Android version 3.0/3.1/3.2 (Honeycomb)
  • Android version 4.0 (Ice Cream Sandwich)
  • Android version 4.1/4.2 (Jelly Bean)
  • Android version 4.4 (Kitkat)

 

2.2 Hipotesis Penelitian

 

Heandphone android sebagai media untuk  komunikasi dan mendapatkan informasi, dengan akses yang sangat mudah di jangkau menjadikan heandphone android sebagai prioritas utama dalam mendapatkan informasi. Dengan kemudahan itulah heandphone android menjadi alasan kuat bagi para pecinta sepak bola untuk mendapatkan berbagai informasi tentang sepak bola, khususnya informasi sepak bola yang ada di liga Indonesia (Indonesia super league). Maka dengan adanya aplikasi ini akan membantu para penggemar sepak bola Indonesia untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan ter update.

Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang dapat dirumuskan adalah :

  1. Dengan pemanfaatan aplikasi android di heandphone android, aplikasi Indonesia super league bagi para penggemar sepak bola dapat menikmati dan mudah mencari informasi tentang Liga Indonesia Super.
  2. Dengan adanya aplikasi ini dapat memberi berita atau info ter update mengenai Liga Indonesia Super.

 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

 

 

3.1. Tempat dan Waktu penelitian

  1. Penelitian terhadap pengaruh pemanfaatan aplikasi Indonesia super league terhadap penggemar sapak bola di Indonesia untuk pembuatan aplikasi ISL berbasis android. Dan data nya di ambil dari  website sapak bola dan media massa seperti televisi, majalah, Koran yang berkaitan tentang Indonesia Super league
  2. Penelitian ini dilaksanakan pada saat penulisan ilmiah semester 6 2014/2015, tepatnya pada bulan maret-juli 2014.
  3. 2. Metode Penelitian

Mambuat aplikasi ini menggunakan dengan menggunakan SDLC (System Development Life Cycle). Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah :

  1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan. Dan dilakukan analisa terhadap kebutuhan aplikasi. Hal yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang akurat terkait pembuatan aplikasi dari buku dan internet sebagai referensinya.
  2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek system.
  3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi.
  4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan.
  5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.
  6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat, dan di implementasikan pada smartphone android 4.1 (jelly bean).

3.3  Pengumpulan data dan Instrumen

Pada penelitian ini, instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah penggunaan qoessioner atau angket. Angket ini berisi pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek penelitian yang telah ditetapkan sebagai sampel penelitian. Angket ini diperlukan untuk memperoleh data berupa respon penggemar terhadap Liga Indonesia Super.

 

3.4 Analisis Data

Dalam penelitian ini kegiatan analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data dari website,majalah, dan Koran . Dari data yang terkumpul kemudian dianalis dengan cara (1) mereduksi data, (2) display data, (3) kesimpulan dan verivikasi.

 

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN

 

 

4.1       Permasalahan

Begitu banyaknya penggemar sepak bola di Indonesia bahkan di dunia dewasa ini membuktikan bahwa sepak bola berhasil membuktikan bahwa penggemarnya sangat banyak.. Sepak bola banyak digemari oleh anak-anak dan orang dewasa khususnya di Indonesia. Tidak sedikit dari mereka ingin selalu mengikuti perkembangan Liga Indonesia Super. Namun, fakta yang ada di lapangan membuktikan bahwa banyak di antara mereka merasa cukup kesulitan dalam mencari dan mengakses informasi terkini yang berkaitan dengan Indonesia Super League ini, khususnya jadwal pertandingan, mulai dari harus mencari-cari terlebih dahulu website-website yang menyediakan informasi terkait hingga kesulitan dalam mengaksesnya kapan dan di mana saja. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya suatu aplikasi yang mendukung device mobile dengan basis sistem operasi yang paling banyak digunakan secara global yaitu Android, yang mana aplikasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan para penggemar Indonesia Super League tersebut.

4.2       Manfaat Aplikasi

Kehadiran aplikasi Aplikasi ini tentunya cukup dibutuhkan oleh para penggemarnya. Terbukti berdasarkan hasil diadakannya kuesioner dengan 23 responden, 14  di antaranya merasa terbantu dengan adanya aplikasi ini. Dengan beberapa fitur unggulan, seperti: informasi berita ISL, jadwal pertangdingan, hasil pertandingan, klasemen, topskor, dan profiltim yang bermamfaat untuk melihat tentang klub dan prestasi setiap klub tersebut.

 

 

BAB V

PENUTUP

 

5.1       Kesimpulan

 

Kesimpulan pada laporan proposal penelitian ini antara lain sebagai berikut:

 

  1. Aplikasi ini cukup membantu kebutuhan para penggemar Indonesia Super League akan informasi Indonesia Super Legaue, terutama bagi mereka yang ingin selalu mengikuti perkembangan Indonesia Super League yang sedang yang sedang berlangsung di Indonesia.

 

  1. Penggemar Indonesia Super League membutuhkan sebuah aplikasi yang mendukung device mobile dengan basis sistem operasi Android yang dapat memenuhi kebutuhan mereka akan informasi terkini seputar Indonesia Super League.
  2. Aplikasi informasi Indonesia Super League ini mendapatkan respon positif dari para penggemarnya berdasarkan hasil diadakannya kuesioner terhadap 23 responden sebagai sampelnya.

 

5.2       Saran

Meskipun memiliki fitur-fitur yang cukup dibutuhkan oleh para penggemar Indonesia Super League, aplikasi ini tetaplah sebuah aplikasi yang masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, masih dibutuhkan perbaikan dari segi tampilan maupun teknisnya. Selain itu, penambahan fitur pada aplikasi ini tentunya juga dibutuhkan agar dapat lebih atraktif.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Dharma Kasman.2013. Kolaborasi Dasyat Android dengan PHP dan MySQL.Yogyakarta : Lokomedia

Ligaindonesia.co.id

olahraga.kompasiana.com

Goal.com Indonesia

Andi.2013. Kupas Tuntas Adobe Dreamwever dengan pemrograman PHP dan MySQL CS6. Yogyakarta : Andi

Arif Akbarul Huda.2013. Live Coding!. Yogyakarta : Andi

Efek Buruk zat penyedap Buatan bagi Tubuh

175882_bahaya-msg-bagi-kesehatan_663_382

Masakan hambar tentu kurang nikmat untuk disantap, maka ditambahkanlah beragam bumbu dalam masakan. Bumbu-bumbu yang diberikanlah beragam bumbu dalam masakan. Bumbu-bumbu yang diberikan bisa sangat beragaram dan membuat si pembuat masakan menjadi repot. Masalah tersebut dapat diatasi dengan memberikan zat tambahan untuk penyedap.

Sekilas tidak ada yang salah dengan penambahan zat tersebut, sebab masakan pun menjadi lebih gurih dan tentu lezat. Dibalik lezatnya ternyata manyimpan bahaya yang kurang disadari.

Bahaya tersebut yang paling dikenal salah satunya adalah “Chinese Restaurant Syndrome”, yang ditandai dengan 20-30 menit setelah makan makanan yang dibubuhi MSG yang berlebihan, maka akan timbul rasa mual, haus, pegal-pegal pada tengkuk, sakit dada, dan sesak napas. Selain penyakit tersebut juga kemungkinan kanker. Salah satu zat aditif untuk penyedap adalah :

MSG (Mnonosodium Glutamate)

Zat ini adalah penyedap yang paling banyak dipergunakan di dunia sebab harganya yang murah. Semuah makanan gurih tentu menggunakan MSG, termasuk juga produk seperti kecap, saus, dan sambal. Label makanan alami juga tidak terhindar dari penggunaan MSG. meski telah dinyatakan  aman oleh badan kesehatan dunia, ternyata MSG yang penggunaannya secara berlebihan dapat memicu terjadinya kanker.

Menghentikan penggunaan MSG dan digantikan dengan rempah-rempah alami akan melambatkan bahkan resiko kanker.

PROPOSAL PENULISAN ILMIAH

PROPOSAL PENULISAN ILMIAH

MEMBUAT APLIKASI INDONESIA SUPER LEAGUE BERBASIS ANDROID

 

logo_gunadarma1

Disusun Oleh :

ARIMANSYAH

 (11111156)

 

 

 

 

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

JURUSAN SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2013/2014

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

1.1.   Latar Belakang Masalah

 Sebagian besar stadion di Indonesia memiliki kapasitas di bawah 30 ribu penonton, sehingga turut memberikan pengaruh terhadap jumlah orang yang menyaksikan laga secara langsung diStadion. Berdasarkan data yang diperoleh, sekitar 3,1 juta pasang mata menyaksikan 306 pertandingan sepanjang musim lalu, dengan rata-rata jumlah penonton per laga mencapai 10.228 orang yang dihimpun GOAL.com Indonesia.

Indonesia sebagai salahsatu negarayang banyak menggemari sepak bola.Untuk musim kompetisi 2011/2012 lalu, jumlah penonton ISL sebesar 3.129.663 orang atau 10.228 orang untuk tiap pertandingannya. Jumlah ini adalah yang terbesar di kawasan ASEAN, diatas Thai Premier League(TPL), Vietnam League(V. League), maupun Liga Super Malaysia.. Namun banyak orang yang tidak mengetahui secara detail informasisepak bola khususnya di liga Indonesia. (olahraga.kompasiana.com)

Heandphone android sebagai media untuk  komunikasi dan mendapatkan informasi, dengan akses yang sangat mudah di jangkau menjadikan heandphone android sebagai prioritas utama dalam mendapatkan informasi. Dengan kemudahan itulah heandphone android menjadi alasan kuat bagi para pecinta sepak bola untuk mendapatkan berbagai informasi tentang sepak bola, khususnya informasi sepak bola yang ada di liga Indonesia (Indonesia super league).

Disini penulis ingin mencoba membuat sebuah Aplikasi berbasis android tentang liga Indonesia(Indonesia super league). Aplikasi berbasis android ini merupakan panduan dalam mendapatkan informasi  tentang Indonesia super league dan dapat ter update dengan website.

 

1.2    Identifikasi Masalah

 Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah-masalah dalam penelitian ini  dapat diidentifikasisebagai berikut.           

1. perlunya pengembangan untuk aplikasi android khususnya di bidang sapak bola agar mendapatkan infonya cepat dan mudah.

2. pemanfaatan smartphone android sangat untuk pembuatan aplikasi berbasis android.

3. pemanfaatan aplikasi android merupakan salah satu cara untuk meningkatkan fanatik penggemar sepak bola khususnya di Indonesia.

 

1.3    Batasan Masalah

Batasan masalah aplikasi ini hanya dibatasi pada pembuatan aplikasi informasi Indonesia super league berbasis android dengan spesifiakasi system operasi  yang mendukung untuk os android 4.1 (Jelly Bean),Pada aplikasi informasi berbasisandroidini yang disediakan berupa jadwal pertandingan, klasemen, top skor,profil klub,transfer pemain dan berita tentang Indonesia super league. Software yang digunakan adalah Eclipse.

 

1.4    Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan pokok permasalahannya, yaitu :

  1. Apakah partisipasi pemakai mempengaruhi kinerja aplikasi Liga Indonesia Super?
  2. Apakah kepuasan pemakai mempengaruhi kinerja aplikasi Liga Indonesia Super?
  3. Bagaimanakah pengaruh interaksi partisipasi pemakai dan kepuasan pemakai terhadap kinerja aplikasi Liga Indonesia Super?

 

1.5    Tujuan Penulisan

Pada penulisan ilmiah ini penulis bertujuan untuk membuat aplikasi Indonesia super league berbasis android, diharapkanaplikasi ini dapat membantu  memberikan/menyediakan informasi kepada khususnya pengguna handphone android tentang liga Indonesia, dan dapat juga memperkenalkan liga indonesia  tersebut ke banyak orang, dan menyediakan kemudahan bagi siapapun untuk mengetahui informasi tentang liga Indonesia (Indonesia super league) yang dapat diakses dengan mudah.

 

1.6    Manfaat Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain yaitu :

  1. Bagi para pencinta sepak bola dapat menikmati dan dan mencari informasi tentang Liga Indonesia Super.
  2. Deangan adanya aplikasi ini dapat memberi berita atau info ter update mengenai Liga Indonesia Super.
  3. Bagi penulis, diharapkan dapat menjadi pedoman atau referensi untuk penelitian dalam bidang membuat aplikasi sepak bola di masa mendatang.
  4. Bagi penulis ilmiah lain, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pustaka untuk kegiatan penelitian yang sejenis.

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI  DAN HIPOTESIS

 

 

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Indonesia Super League

Liga Super Indonesia (disingkat LSI, bahasa Inggris: Indonesia Super League (ISL) adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia pada tahun 2008 hingga saat ini.

Pada tahun 2008, PSSI menyelenggarakan Indonesia Super League (ISL) sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Divisi Utama sebagai kompetisi kasta tertinggi. PSSI melakukan seleksi ketat bagi tim-tim yang akan berpartisipasi di ISL, meliputi standar stadion, aspek finansial, dan            profesionalitas.
Kompetisi ISL sukses diselenggarakan selama 3 tiga musim, yakni musim 2008-2009, 2009-2010, dan 2010-2011, dan rutin diikuti 18 klub dalam satu wilayah.

Komite Kompetisi PSSI telah memutuskan untuk membagi liga profesional musim 2014/2015 menjadi dua level. Level I dihuni oleh 32 tim yang akan dibagi dalam      dua wilayah. Dan level II adalah Divisi Utama yang di huni 63 tim.

 

2.1.2 Sejarah Liga Indonesia

  • 1931-1994 Perserikatan

Pada tahun 1931, PSSI membentuk kompetisi sepak bola amatir yang dikenal dengan sebutan Perserikatan. Kompetisi ini melibatkan ratusan klub di Indonesia yang dikelola Pemerintah Daerah dan dibagi menjadi beberapa tingkatan. Juara pertama Perserikatan merupakan VIJ Jakarta yang merupakan cikal bakal Persija Jakarta. Kompetisi ini bertahan hingga musim 1993-94 yang dijuarai Persib Bandung.

  • 1979-1994 Galatama

Liga Sepak Bola Utama (Galatama) merupakan kompetisi semi profesional pertama yang bergulir di Indonesia. Galatama pertama kali diperkenalkan pada  musim          1978-79. Galatama bermain dalam divisi tunggal (kecuali pada musim 1983 dan 1990 terdiri dari 2 divisi).  Galatama merupakan pioner kompetisi semi-professional dan professional di Asia selain Liga Hong Kong. Klub-klub yang berada di kompetisi ini berdiri sendiri dan tidak mengandalkan pendapatan daerah. Meski demikian, minimnya animo penonton membuat Galatama sulit berkembang. Pamor kompetisi ini kalah dengan liga perserikatan yang mengusung fanatisme kedaerahaan. Juara pertama kompetisi ini adalah Warna Agung. Kompetisi ini berakhir pada musim 1993-94 seiring dibentuknya Liga Indonesia yang merupakan penggabungan kompetisi Perserikatan dan Galatama

  • 1994-2007 Liga Indonesia

Pada tahun 1994, PSSI menggabungkan Perserikatan dan Galatama dan membentuk Liga Indonesia, memadukan fanatisme yang ada di perserikatan dan profesionalisme yang dimiliki Galatama. Dengan tujuan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. Kompetisi ini terdiri dari empat tingkatan yakni Divisi Utama, Divisi I, II, dan III. Tim pertama yang menjuara kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia adalah Persib Bandung. Liga Indonesia beberapa kali mengalami pergantian format dan jumlah peserta.

Berikut format Liga Indonesia sejak musim 1994-1995
Musim 1994-95: 34 tim, dua wilayah, Barat dan Timur
Musim 1995-96: 31 tim, dua wilayah, Barat dan Timur
Musim 1996-97: 33 tim, tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, Timur
Musim 1997-98: 31 tim, tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur. Kompetisi dihentikan karena situasi politik dan ekonomi di Indonesia tidak memungkinkan melanjutkan kompetisi
Musim 1998-99: 28 tim, tiga wilayah, yakni Barat, Tengah, dan Timur. Masing-masing wilayah dibagi menjadi 2 grup
Musim 1999-00: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2001: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2002: 24 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2003: 20 tim, satu wilayah
Musim 2004: 18 tim, satu wilayah
Musim 2005: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2006: 28 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur
Musim 2007-2008: 36 tim, dua wilayah, yakni Barat dan Timur. Kompetisi berjalan tidak sesuai waktu yang direncanakan. Dimulai pada 10 Februari 2007 dan berakhir tahun 2008.

  • 2008-2011 Indonesia Super League (ISL)

Pada tahun 2008, PSSI menyelenggarakan Indonesia Super League (ISL) sebagai liga sepak bola profesional pertama di Indonesia, menggantikan Divisi Utama sebagai kompetisi kasta tertinggi. PSSI melakukan seleksi ketat bagi tim-tim yang akan berpartisipasi di ISL, meliputi standar stadion, aspek finansial, dan   profesionalitas. Kompetisi ISL sukses diselenggarakan selama 3 tiga musim, yakni musim 2008-2009, 2009-2010, dan 2010-2011, dan rutin diikuti 18 klub dalam satu wilayah. Masalah terjadi pada musim 2008-2009 saat muncul Liga Primer Indonesia (LPI) dan tiga tim (Persema Malang, Persibo, Bojonegoro, PSM Makassar) memutuskan membelot di tengah jalan. Namun kompetisi tetap berjalan dan diikuti 15 klub. Persipura menjadi tim yang paling banyak meraih gelar pada kompetisi ini. Mutiara Hitam setidaknya dua kali mengangkat torfi juara, yakni 2008/2009 dan 2010/2011. Sedangkan Arema FC merebut gelar juara 2009/2010. Pada musim 2009–2010 AFC menobatkan Liga Super Indonesia adalah liga terbaik peringkat ke-8 se-Asia, dan liga terbaik se-Asia Tenggara.

  • 2011 Liga Primer Indonesia (LPI)

Pada 8 Januari 2011 LPI diselenggarakan oleh Konsorsium PT Liga Primer Indonesia yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. LPI tidak berafiliasi dengan PSSI, sehingga menjadi ajang tandingan terhadap Liga Super Indonesia (ISL) yang diselenggarakan oleh PSSI. Kompetisi ini diikuti oleh 19 klub yang tidak tergantung pada dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) namun mengandalkan dana bantuan dari konsorsium. FIFA sempat menganggap LPI sebagai breakaway league. Namun Seiring dengan kisruh di tubuh PSSI dan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) PSSI oleh FIFA, KN kemudian memutuskan untuk mengakui secara resmi LPI sebagai liga yg berjalan di bawah pengawasan PSSI.  LPI hanya menyelesaikan putaran pertama saja. Selanjutnya, klub-klub LPI mencoba masuk ke kompetisi resmi PSSI melalui jalur merger dengan klub-klub yang selama ini telah menjadi anggota resmi PSSI.

  • 2011 Liga Pro

Komite Kompetisi PSSI telah memutuskan untuk membagi liga profesional musim 2013/2014 menjadi dua level. Level I dihuni oleh 32 tim yang akan       dibagi dalam dua wilayah. Sedangkan menurut Ketua Komite Kompetisi, Sihar Sitorus, tim-tim yang akan bertanding di level I terdiri atas 18 klub warisan Liga Super Indonesia (ISL) plus 14 klub yang memiliki badan hukum berupa perseoran terbatas (PT).

 

2.1.3 Pengenalan Android

Android merupakan sebuah sistem operasi berbasis linux yang didesain khusus untuk perangkat bergerak seperti smartphone atau tablet. Sistem operasi Android bersifat open open source sehingga banyak sekali programmer yang berbondong-bondong membuat aplikasi maupun memodifikasi sistem oparasi Android

Sampai saat ini, system operasi Android sudah memasuki versi 4.2. Uniknya, penamaan versi android selalu menggunakan nama makanan dan diawali dengan abjad yang berurutan seperti berikut :

  • Android version 1.5 (Cupcake)
  • Android version 1.6 (Donut)
  • Android version 2.0/2.1 (Éclair)
  • Android version 2.2 (Frozen Yogurt/Froyo)
  • Android version 2.3 (Gingerbread)
  • Android version 3.0/3.1/3.2 (Honeycomb)
  • Android version 4.0 (Ice Cream Sandwich)
  • Android version 4.1/4.2 (Jelly Bean)
  • Android version 4.4 (Kitkat)

 

2.2 Hipotesis Penelitian

 

Heandphone android sebagai media untuk  komunikasi dan mendapatkan informasi, dengan akses yang sangat mudah di jangkau menjadikan heandphone android sebagai prioritas utama dalam mendapatkan informasi. Dengan kemudahan itulah heandphone android menjadi alasan kuat bagi para pecinta sepak bola untuk mendapatkan berbagai informasi tentang sepak bola, khususnya informasi sepak bola yang ada di liga Indonesia (Indonesia super league). Maka dengan adanya aplikasi ini akan membantu para penggemar sepak bola Indonesia untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan ter update.

Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang dapat dirumuskan adalah :

  1. Dengan pemanfaatan aplikasi android di heandphone android, aplikasi Indonesia super league bagi para penggemar sepak bola dapat menikmati dan mudah mencari informasi tentang Liga Indonesia Super.
  2. Dengan adanya aplikasi ini dapat memberi berita atau info ter update mengenai Liga Indonesia Super.

 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

 

 

3.1. Tempat dan Waktu penelitian

  1. Penelitian terhadap pengaruh pemanfaatan aplikasi Indonesia super league terhadap penggemar sapak bola di Indonesia untuk pembuatan aplikasi ISL berbasis android. Dan data nya di ambil dari  website sapak bola dan media massa seperti televisi, majalah, Koran yang berkaitan tentang Indonesia Super league Penelitian ini dilaksanakan pada saat penulisan ilmiah semester 6 2014/2015, tepatnya pada bulan maret-juli 2014.

 

3.2. Metode Penelitian

Mambuat aplikasi ini menggunakan dengan menggunakan SDLC (System Development Life Cycle). Jumlah langkah SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut adalah :

  1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan. Dan dilakukan analisa terhadap kebutuhan aplikasi. Hal yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang akurat terkait pembuatan aplikasi dari buku dan internet sebagai referensinya.
  2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan dengan proyek system.
  3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi.
  4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis program yang diperlukan.
  5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.
  6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat, dan di implementasikan pada smartphone android 4.1 (jelly bean).

3.3  Pengumpulan data dan Instrumen

Pada penelitian ini, instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data adalah penggunaan qoessioner atau angket. Angket ini berisi pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek penelitian yang telah ditetapkan sebagai sampel penelitian. Angket ini diperlukan untuk memperoleh data berupa respon penggemar terhadap Liga Indonesia Super.

 

3.4 Analisis Data

Dalam penelitian ini kegiatan analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data dari website,majalah, dan Koran . Dari data yang terkumpul kemudian dianalis dengan cara (1) mereduksi data, (2) display data, (3) kesimpulan dan verivikasi.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Dharma Kasman.2013. Kolaborasi Dasyat Android dengan PHP dan MySQL.Yogyakarta : Lokomedia

Ligaindonesia.co.id

olahraga.kompasiana.com

Goal.com Indonesia

Andi.2013. Kupas Tuntas Adobe Dreamwever dengan pemrograman PHP dan MySQL CS6. Yogyakarta : Andi

Arif Akbarul Huda.2013. Live Coding!. Yogyakarta : Andi

 

PENALARAN INDUKTIF

Penalaran induktif adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus. Misalnya pada pengamatan atas logam besi, alumunium, tembaga dan sebagainya. Jika dipanasi ternyata menunjukkan bertambah panjang. Dari sini dapat disimpulkan secara umum bahwa logam jika dipanaskan akan bertambah panjang. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang dianut oleh penganut empirisme.

Contoh penalaran induktif adalah :

kerbau punya mata. anjing punya mata. kucing punya mata:. setiap hewan punya mata.

penalaran induktif membutuhkan banyak sampel untuk mempertinggi tingkat ketelitian premis yang diangkat. untuk itu penalaran induktif erat dengan pengumpulan data dan statistik.

Induktif terbagi 3 macam,yaitu:

a. Generalisasi 

Pada generalisasi tersebut,peristiwa yang kita kemukakan harus memadai agar yang kita tarik adalah kesimpulan yang terpercaya suatu kebenarannya.

Generalisasi adalah proses berpikir yang bertujuan menarik kesimpluan umum dari berbagai kalimat khusus. Jenis-jenis penalaran induktif adalah :

Contoh:

Ade adalah tentara yang mempunyai tubuh gagah

Bari adalah tentara yang mempunyai tubuh gagah

Generalisasi: semua tentara mempunyai tubuh gagah

Generalisasi mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta.Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.

1.Generalisasi Sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki semua,

Contoh:

-Semua bulan masehi mempunyai hari tidak lebih dari 31 hari.

2. Generalisasi tidak sempurna adalah merupakan generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

Contoh:

-Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia adalah menusia yang suka bergotong-royong

-Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.

Generalisasi juga bisa dibedakan dari segi bentuknya ada 2, yaitu : loncatan induktif dan yang bukan loncatan induktif. (Gorys Keraf, 1994 : 44-45)

 

1. Loncatan Induktif

Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-fakta tersebut atau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan.

Contoh : Sisa suka berenang.Deni juga suka berenang.Reni suka main bola.Teti suka main bulutangkis.Dapat disimpulkan bahwa anak-anak komplek bahari suka olahraga.

2. Tanpa Loncatan Induktif

Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali. Misalnya, untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.

Contoh: Rika suka bermain bola basket.Rino juga suka bermain bola basket.Tino suka bermain sepak bola.Jadi dapat disimpulkan ke tiga anak tersebut menyukai permainan bola.

B. Analogi

Dalam analogi, kita membandingkan dua macam hal.Dalam penalaran ini kita hanya memperhatikan persamaannya,tanpa memperhatikan perbedaannya.Jadi,kesimpulan yang didapat didasarkan pada persamaan diantara dua hal yang berbeda.
proses penalaran untuk menarik kesimpulan/referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensial penting yang bersamaan.

Tujuan dari penalaran secara analogi yakni ;
~ Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.
~ Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.
~ Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.

Contoh : Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

C. Kausal

Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.

Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lainnya.ampai pada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu.atau dpat juga kita sampai pada akibat dari fakta itu.Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagai berikut:

1) Sebab akibat

Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping ini pola seperti ini juga dapat menyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukan kemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. Hal ini akan terlihat pada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap suatu akibat yang nyata.

2) Akibat sebab

Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapi dalam penalaran jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupaka simpulan.

3) Akibat-akibat

Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.

Contoh:

* Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.

*Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.

 

DAFTAR PUSTAKA

TUGAS KELOMPOK   

                                       logo_gunadarma1

BAHASA INDONESIA 2 (SOFTSKILL)

 

Disusun oleh :

Kelompok 12 (3KA06)

Anggota Kelompok :

  1. ARIMANSYAH                                                                   (11111156)
  2. CHOIRUL AMAL                                                                (11111634)
  3. RACHMAT HIDAYAT                                                        (18111834)

 

FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2013 / 2014

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 A. Pengertian Daftar Pustaka

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Daftar Pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan lain sebagainya, yang ditempatkan pada bagian akhir suatu buku atau karya tulis dan disusun berdasarkan abjad. Sedangkan menurut Gorys Keraf, yang dimaksud dengan Daftar Pustaka atau Bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang dikerjakan.

Jadi, bisa dikatakan Daftar Pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang kita gunakan untuk karya tulis yang kita buat. Daftar Pustaka ini biasanya berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir buku atau karya tulis, pembaca dapat melihat kembali sumber aslinya.

 

 B. Fungsi Daftar Pustaka

Fungsi Daftar Pustaka antara lain :

  1. Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan merupakan hasil pemikiran sendiri, tetapi juga ditambahkan dengan pemikiran orang lain, yaitu penulis buku atau karya tulis yang dijadikan sebagai referensi.
  2. Untuk memberikan arah bagi pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian, atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.
  3. Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis.
  4. Untuk menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis atau buku yang telah dibuat.
  5. Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip.

 

 C. Unsur-unsur Daftar Pustaka

Unsur-unsur yang harus kita perhatikan dalam membuat daftar pustaka di antaranya adalah nama penulis, judul buku, dan data publikasi, seperti: penerbit, tahun terbit, kota terbit, dan lain sebagainya. Selain itu ada pula unsur-unsur yang bisa ada namun tidak selalu ada, misalnya: nama editor atau penyunting, jilid buku, edisi buku, dan anak judul. Disebut demikian karena memang tidak semua buku memiliki unsur-unsur ini.

 

D. Jenis-jenis Daftar Pustaka

Terdapat empat jenis Daftar Pustaka, antara lain :

  1. Kelompok Textbook

a. Penulis perorangan

b. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor

c. Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga

d. Buku terjemahan

2. Kelompok Jurnal

a. Artikel yang disusun oleh penulis

b. Artikel yang disusun oleh lembaga

c. Kelompok makalah yang diresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium

       3. Kelompok Disertasi/Tesis

       4. Kelompok Makalah/Informasi dari Internet

 

 E. Aturan Penulisan Daftar Pustaka

Adapun beberapa ketentuan serta aturan penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar, yaitu :

  1. Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga, nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga/keluarga, diawali dengan penulisan nama akhir/belakang, kecuali nama Cina.
  2. Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
  3. Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
  4. Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
  5. Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
  6. Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.
  7. Daftar Pustaka disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis atau lembaga yang membuatnya.

 

F. Cara Penulisan Daftar Pustaka

Berikut cara penulisan Daftar Pustaka berdasarkan jenis-jenisnya :

  1. Kelompok Textbook

a. Untuk buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga, cara penulisannya adalah :

Nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garis bawah), edisi dan volume, nama penerbit, kota penerbit, halaman yang dibaca.

b. Untuk buku terjemahan, cara penulisannya adalah :

Nama penulis (disusun terbalik), tahun terbit, judul buku (cetak miring atau garis bawah), penerjemah, nama penerbit, kota penerbit, halaman yang dibaca.

  1. Kelompok Jurnal

Untuk kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium, cara penulisannya adalah:

Nama penulis (disusun terbalik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau garis bawah), kota, bulan dan tanggal penyajian.

  1. Kelompok Disertasi/Tesis

Untuk kelompok disertasi/tesis, cara penulisannya adalah :

Nama penulis (disusun terbalik), tahun terbit, judul disertasi/tesis (cetak miring atau garis bawah), kota penerbitan, universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.

  1. Kelompok Makalah/Informasi dari Internet

a. Untuk kelompok makalah/informasi dari Internet yang ada nama penulisnya, cara penulisannya adalah :

Nama penulis (disusun terbalik), tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet (tanggal pengaksesan).

b. Untuk kelompok makalah/informasi dari Internet yang tidak ada nama penulisnya, cara penulisannya adalah :

Nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet (tanggal pengaksesan).

 

 G. Contoh Penulisan Daftar Pustaka

 

Beberapa contoh penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar berdasarkan sumbernya, antara lain :

  1. Buku

Sahid, Ahmadi. 2008. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Bandung: Sinar Wadja Lestari.

Arni, Yahima dan Yuvita Andrini. 2014. Tanaman Obat Plus Pengobatan Alternatif. Bandung: Setia Kawan.

Hariany, Sangad M. dkk. 2014. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Bandung: Yayasan Obor Indonesia.

Bolman, Lee G., and Terrence E. Deal. Leading with Soul: An Uncommon Journey of Spirit. Rev. ed. San Francisco: Jossey-Bass, 2001.

  1. Internet

Rahimawan. 2014. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar, http://mazinubersahabat.blogspot.com/2014/02/contoh-penulisan-daftar-pustaka-yang.html, (diakses 1 Januari 2014).

  1. Koran

Rahimawan, B. 10 Mei, 2014. Unsur penting dalam penulisan daftar pustaka. Majapahit Pos , hlm. 2 & 6.

  1. UU, Permen dan Kepres

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.

  1. Ensiklopedia dan Kamus

Stafford-Clark, D. 1978. Mental disorders and their treatment. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-975.

Chicago, USA . Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

  1. Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian

Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Malang Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung: Suatu Studi Berdasarkan Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi. Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP MALANG.

  1. Film

Titanic. Dir., writ., prod., ed. James Cameron. Prod. Jon Landau. Twentieth Century Fox and Paramount, 1997.

  1. DVD, CD, dan Program Komputer

Encarta 2004 Reference Library Win32. Educ. ed. DVD. Microsoft, 2003.

Links 2003: Championship Courses. CD-ROM. Microsoft Game Studios, 2002.

ThinkPad ACP Patch for ThinkPad 600, 770, and 770E. Diskette. Vers. 1.0. IBM, 1998.